Musyawarah Guru Mata Pelajaran Jawab Tantangan Globalisasi
KUTAI TIMUR - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang difasilitasi dengan baik sesuai kebutuhan guru untuk meningkatkan kompetensinya sangat berdampak baik dalam peningkatan kualitas dunia pendidikan.
Selain menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, MGMP adalah forum menyelesaikan masalah pembelajaran.
Demikian sepenggal harapan, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMA dan SMK Kutai Timur (Kutim), Amrullah Cakke, SS, Sabtu, 11 Maret 2017.
"Keberadaan MGMP sebenarnya, harus didukung dan mendapat perhatian yang serius oleh pemerintah, karena MGMP juga diharuskan mampu menghadapi tantangan yang ada saat ini. Kita butuh tempat untuk melancarkan english meeting club, jika pemerintah memberikan tempat latihan bahasa inggris," ujar Alumni universitas muslim indonesia (UMI) Makassar, Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Inggris tahun 1999 ini.
Menurutnya, memasuki era globalisasi dan informasi, generasi muda dituntut mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dalam berbagai bidang kehidupan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu keharusan karena dapat menentukan kemampuan suatu bangsa untuk menang dalam persaingan.
"Keterkaitan global antar bangsa juga menempatkan bahasa asing pada posisi yang sangat strategis. Kompetisi dalam berbagai aspek ini lah yang harus ditunjang dengan kemapuan bahasa inggris terlebih dengan masuknya era masyarakat ekonomi ASEAN," kata Amrullah, yang juga sebagai Wakil Kepala Sekolah SMK Hasanuddin ini.
Selain sebagai guru mata pelajaran bahasa inggris, Pria kelahiran Pinrang, 16 Mei 1971, juga aktif mengembangkan sumber daya manusia di bidang bahasa inggris di luar lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan saat membentuk Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Bahasa Asing dengan nama "Global English Work Place Center" bagi masyarakat umum secara gratis.
Selain itu, manatan dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Wiyata Husada Kutim ini juga pernah menjadi pelaksana pertama lomba English Speech Contest East Kutai pada 16 Oktober 2002. Pada tahun 2005 khusus bagi pelajar tingkat SMA sederajat dirinya menjadi pelaksana utama English Meeting Club, dan di tahun 2009, untuk pertama kalinya juga English Quizz dan English Party digelar di Kutim melalui perannya sebagai pelaksana kegiatan.
Seperti diketahui, dalam english partyterdapat berbaga jenis contest yang diajarkan yakni english speech contest, english song, english, poem, english news, english writting contest. Dengan demikian, tidak lagi mengherankan apabila dunia kerja memberikan nilai lebih terhadap kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki peserta yang pernah aktif dalam english party tersebut.
"Alhamdulillah, dengan upaya ini anak-anak yang dulunya tidak lancar berbahasa ingris kini mampu mengaplikasikan ilmunya, bahkan ada sudah memanfaatkan kemampuan bahasa ingrisnya dalam dunia pekerjaan. Sebagai harapan kami sebagai guru khusus untuk anggaran pendidikan agar ditingkatkan menjadi 20 samapai 25 persen," tuturnya. (*)
Sumber : http://www.kliksangatta.com/berita-7172-musyawarah-guru-mata-pelajaran-jawab-tantangan-globalisasi.html
Komentar
Posting Komentar