Jelang Lebaran Idhul Fitri, Penjual Buras Banjir Orderan
Buras bisa dibilang santapan wajib saat hari raya tiba. Kesibukan mempersipakan makanan khas saat lebaran Idul Fitri tahun ini pun menjadi hal yang biasa bagi kebanyakan orang.
Meski demikian, tidak sedikit masyarakat juga memafaatkan jasa catering untuk mendapatkan makanan dari beras yang dibungkus dengan daun pisang itu. Selain dinilai lebih praktis juga terkait soal rasa.
Seperi halnya warung Hj. Hanna yang terletak di Jalan Yos Sudarso II, Sangatta Utara, Kapaten Kutai Timur. Sehari menjelang lebaran Idhul Fitri tiba orderan burasnya mencapai 4 ribu ikat.
"Yang pesan buras lebih dari 100 orang, ada yang beli 10, 20 sampai 50 ikat," ujarnya, Kamis, 14 Juni 2018.
Dalam memenuhi pesanan, Hj. Hanna menggunakan 6 orang anggota. Ada yang bekerja untuk membukus, menghitung, mengangkat dan memasak serta ada yang bertugas sebagai kurir untuk mengatar pesanan buras tersebut dari rumah kerumah.
Sedangkan dalan peroses pembkinanya, ia menjelakan dengan sederhana yakni dimulai dengan mencuci bersih beras lalu masak bersama santan kelapa. Lalu di campur dengan garam dan diaduk hingga rata, santan yang di masak tersebut harus sampai asat.
Setelah dingin, beras yang sudah dimasak dengan santan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang dan diikat tali rafia dengan kuat sebelum kemudian direbus selama 1 sampai 2 jam diatas kompor atau tengku.
"Kita kerjakan sehari aja, jadi butuh banyak tenaga," katanya.
Selain buras, Hj. Hanna juga mengaku membuat tumbbu dan ketupat menjelang hari raya Idul Fitri kali ini sampai seribu ikat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya menerima orderan sekitar 500 ikat.
"Tahun ini lebih banyak karena orang-orang sudah tahu dan mengaku kalau bikinanan buras dan tumbbu-nya juga enak," tuturnya.
Meski demikian, tidak sedikit masyarakat juga memafaatkan jasa catering untuk mendapatkan makanan dari beras yang dibungkus dengan daun pisang itu. Selain dinilai lebih praktis juga terkait soal rasa.
Seperi halnya warung Hj. Hanna yang terletak di Jalan Yos Sudarso II, Sangatta Utara, Kapaten Kutai Timur. Sehari menjelang lebaran Idhul Fitri tiba orderan burasnya mencapai 4 ribu ikat.
"Yang pesan buras lebih dari 100 orang, ada yang beli 10, 20 sampai 50 ikat," ujarnya, Kamis, 14 Juni 2018.
Dalam memenuhi pesanan, Hj. Hanna menggunakan 6 orang anggota. Ada yang bekerja untuk membukus, menghitung, mengangkat dan memasak serta ada yang bertugas sebagai kurir untuk mengatar pesanan buras tersebut dari rumah kerumah.
Sedangkan dalan peroses pembkinanya, ia menjelakan dengan sederhana yakni dimulai dengan mencuci bersih beras lalu masak bersama santan kelapa. Lalu di campur dengan garam dan diaduk hingga rata, santan yang di masak tersebut harus sampai asat.
Setelah dingin, beras yang sudah dimasak dengan santan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang dan diikat tali rafia dengan kuat sebelum kemudian direbus selama 1 sampai 2 jam diatas kompor atau tengku.
"Kita kerjakan sehari aja, jadi butuh banyak tenaga," katanya.
Selain buras, Hj. Hanna juga mengaku membuat tumbbu dan ketupat menjelang hari raya Idul Fitri kali ini sampai seribu ikat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya menerima orderan sekitar 500 ikat.
"Tahun ini lebih banyak karena orang-orang sudah tahu dan mengaku kalau bikinanan buras dan tumbbu-nya juga enak," tuturnya.
Komentar
Posting Komentar